eurorscgsocial.com – Aktivitas trader sangat lekat dengan analisis. Supaya bisa membuat analisis teknikal yang baik, pasti kita wajib ketahui memahami chart forex ataupun grafik yang kita pakai dalam trading. Chart berperan menunjukkan pergerakan harga sesuatu produk dalam sesuatu time frame. Sumbu Y (garis vertikal) menampilkan harga, sedangkan sumbu X (garis horizontal) menampilkan waktu yang skalanya bersumber pada time frame yang di seleksi.
Dengan menguasai chart, kita bisa menguasai trend jangka panjang, menengah, serta pendek sesuatu produk, sehingga kita pula bisa membuat analisis trading dengan lebih baik. Kali ini kita hendak mangulas 3 tipe chart yang kerap di pakai dalam trading forex.
1. Chart Forex Line

Ini merupakan chart yang sangat simpel dalam forex. Line chart membentuk garis yang menghubungkan titik- titik harga closing. Chart ini cuma menampilkan pergerakan closing saja, tanpa terdapat data perinci yang lain. Sehingga, line chart lebih sesuai buat memandang trend, apakah harga cenderung bullish (naik) ataupun bearish (turun).
2. Bar Chart Forex
Dibanding dengan line chart, bar chart muat lebih banyak data.

Titik sangat dasar menampilkan harga terendah produk (Low) dalam sesuatu time frame. Garis horizontal di sebelah kiri merupakan harga pembukaan produk (Open), garis horizontal sebelah kanan merupakan harga penutupan produk (Close), serta titik sangat atas menampilkan harga paling tinggi produk tersebut (High) dalam sesuatu waktu.
3. Candlestick Chart Forex
Candlestick chart ialah alterasi yang lebih bagus dari bar chart, sehingga sangat banyak digunakan oleh trader forex. Data yang ditampilkan sama dengan bar chart. Berikut ini metode membaca suatu candlestick:

Candlestick terdiri dari 2 bagian, ialah shadow ataupun wick serta body. Shadow adalah 2 garis vertikal di bagian atas serta dasar. Titik sangat dasar shadow menampilkan harga terendah produk (Low) dan titik sangat atas menampilkan harga paling tinggi produk (High) dalam sesuatu waktu.
Kita dapat memandang besar rendahnya harga dari shadow ini. Bila upper shadow lebih panjang, berarti para buyer di pasar lagi berupaya menaikkan harga tetapi tidak sukses. Serta kebalikannya bila lower shadow lebih panjang, berarti para seller lagi berupaya merendahkan harga tetapi tidak sukses.
Body adalah bagian batang di tengah candlestick. Umumnya ada 2 warna yang berbeda buat body. Pada contoh di atas kita memakai body warna hijau serta merah yang menandakan chart forex. Bila harga penutupan (Close) lebih besar dari harga pembukaan (Open), hingga body bercorak hijau. Ini menampilkan atensi beli yang lumayan besar. Kebalikannya bila harga pembukaan lebih besar daripada harga penutupan, hingga body bercorak merah. Ini berarti tekanan jual lagi lumayan besar. Dalam candlestick, posisi harga yang lebih besar senantiasa terletak di atas. Jadi, pada body hijau harga penutupan terletak di atas serta pada body merah harga pembukaan terletak di atas.
Di kala pasar lagi hadapi trend dengan momentum yang besar, kalian hendak memandang candlestick dengan body yang panjang serta shadow yang pendek. Serta di kala keadaan pasar lagi volatil, hingga kalian hendak memandang candlestick dengan body yang pendek serta shadow yang panjang.
Chart forex ialah sumber data yang sangat berarti. Biasakan buat teratur memandang pergerakan chart tiap hari, hingga kemampuanmu membuat analisis trading hendak terus menjadi terasah. Serta ini hendak membagikan keunggulan buat kalian dalam mengambil keputusan transaksi yang menguntungkan.